apepard.pages.dev


Profil jenderal sudirman

Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga , Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada , Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin; ia aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk program kepanduan yang dijalankan Muhammadiyah. Ia juga menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi.

Soedirman sangat dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam. Setelah berhenti kuliah keguruan, pada ia mulai bekerja sebagai seorang guru, dan kemudian mengepalai sekolah dasar Muhammadiyah; ia juga aktif dalam kegiatan Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada , Soedirman tetap mengajar.

Selama menjabat, Soedirman bersama rekannya sesama prajurit melakukan pemberontakan, hingga kemudian diasingkan ke Bogor.

Perjuangan jenderal sudirman

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus , Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan, kemudian pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Ia ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas, yang dilakukannya setelah mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat.

Pasukannya lalu dijadikan bagian dari Divisi V pada 20 Oktober oleh panglima angkatan perang sementara Oerip Soemohardjo , dan Soedirman bertanggung jawab atas divisi tersebut. Pada tanggal 12 November , dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta , Soedirman terpilih menjadi panglima besar , sedangkan Oerip Soemohardjo yang telah aktif di militer sebelum Soedirman lahir, menjadi kepala staf umum.

Sembari menunggu pengangkatan, Soedirman memerintahkan serangan terhadap pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa.